RUWET BIN MUMET

136 views

Oleh Hasanuddin Z Arifin

Bagi warga Indonesia secara umum, mereka menganggap Yahudi itu sebagai sebuah kelompok suku/etnis yang memiliki/memeluk agama yang sama, yaitu Yudaisme atau "agama Yahudi". Karena itu kata Yahudi sering dikaitkan dengan nama suku/etnis dan agama sekaligus. Kalimat "orang Yahudi" bisa bermakna: orang yang beretnis / bersuku Yahudi atau orang yang beragama Yahudi. 

Padahal, jika ditelusuri secara seksama: etnis/suku Yahudi ini - seperti laiknya suku/etnis manapun di dunia ini: Arab, Jawa, Sunda, Batak, dan lainnya - memeluk beraneka ragam agama dan sistem kepercayaan. Ada Yahudi Yahudi (baca etnis/suku Yahudi yang beragama Yahudi), Yahudi Kristen, Yahudi ateis, dan Yahudi Muslim pun ada. 

Hal ini persis seperti etnis/suku Arab. Mereka bukan melulu beragama Islam. Ada Arab Kristen, Arab ateis, Arab Yahudi pun ada atau al-Arab al-Yahud, yakni orang Arab yang memeluk Yudaisme. Ada cukup banyak figur populer "Arab Yahudi" kontemporer seperti Ella Shohat, Sasson Somekh, David Shasha, Ilan Halevi, Andre Azoulay, dlsb. Yang terakhir ini adalah penasehat Raja Maroko. 

Jika komunitas Arab Yahudi membaca kitab-kitab Yahudi yang berbahasa Arab, maka komunitas Yahudi Muslim membaca Al-Qur'an yang berbahasa Ibrani.

Bukan hanya agama, dalam hal ideologi dan kepolitikan pun beragam. Ada Yahudi Komunis (sebagaimana Arab Komunis pun ada dan banyak), ada Yahudi Zionis, ada pula Yahudi yang anti-Zionisme. Tapi lucunya, oleh sebagian umat Islam di Indonesia, Yahudi itu mesti dianggap Zionis.

Jadi...

Umat Islam Indonesia yang anti Yahudi itu maksudnya Yahudi yang mana? Yahudi Yahudi, Yahudi Kristen, Yahudi ateis, atau Yahudi Muslim, Yahudi Zionis atau Yahudi anti-Zionis?

Juga umat Kristen di Indonesia yang pro-Yahudi itu maksudnya Yahudi yang mana? Yahudi Yahudi, Yahudi Kristen, Yahudi ateis, atau Yahudi Muslim, Yahudi Zionis atau Yahudi anti-Zionis?

Begitulah menurut penjelasan Prof. Dr. Sumanto Al Qurtubi...

Mumet ora ndasmu Jum?

author