Ayo Optimis dan Jangan Panik!

252 views

Oyos Saroso HN

Saya kemarin sore menemui kawan saya yang selama ini banyak membantu orang yang sakit parah dengan minuman susu fermentasi (kefir) dan madu. Bukan untuk minta kefir, tetapi untuk mendapatkan pencerahan. Saya ingin menggali informasi dari dia terutama untuk tahu apakah selama pandemi ia menangangi pasien Covid-19.

Saya datang dengan muka yang tidak cerah. Seperti biasa, ia tertawa melihat saya masih murung. Ia sudah menebak kenapa saya tidak ceria. 

Dari obrolan dengannya selama lebih dari 3 jam, akhirnya saya menyimpulkan yang saya lakukan selama ini adalah salah. Saya selama ini terlalu takut dengan Covid. Padahal, kawan saya itu tiap hari bergaul dengan orang yang positif Covid.19.

Menurutnya, kalau kita tidak punya penyakit penyerta, tidak perlu terlalu cemas. Covid bisa diatasi tanpa harus cemas dan merasa dunia sudah mau runtuh. Yang perlu dilindungi, menurut kawan saya itu, adalah orang-orang yang punya penyakit penyerta. Makanya, meskipun kita sehat, kalau di rumah kita ada anggota keluarga yang punya komorbit kita harus menerapkan protokol kesehatan ketika keluar rumah. Siapa tahu saat kita pulang kita membawa virus. Kita bisa kuat, tetapi itu akan bahaya bagi orang yang punya komorbit.

Kawan saya bercerita, ia sudah mendampingi lebih dari 300 orang yang positif Covid-19 (yang nonkomorbit). Semuanya sembuh. 

Ketika orang yang dia dampingi mengalami gejala kehilangan penciuman, ini tips yang diberikan:

1. Siapkan air putih panas 1/2 gelas

2. Beri 3 tetes minyak kayu putih di atas air panas tersebut.

3. Dekatkan hidung, hirup pelan-pelan agar uap dari gelas itu masuk ke hidung

4. Lakukan itu sampai air menjadi tidak begitu panas (hangat). 

Ketika air sudah hangat itulah air di gelas itu diminum. Lakukan itu dua kali sehari pagi dan sore. Bisa juga tiga kali: pagi, siang, sore.

Agar penyembuhan lebih cepat, bisa ditambah dengan minum minyak zaitun satu sendok makan pada sore hari.

Untuk mendampingi orang yang positif Covid-19 ia bekerja secara 'silent'. Saya kemarin membuktikan sendiri. Saya dipertemukan dengan ketua RT dan para tetangga yang pernah positif Covid-19. Kawan saya, istri, dan anaknya juga pernah positif Covid-19. Kini sudah sembuh.

Intinya, kata kawan saya itu, ketika kita positif Covid-19 kita jangan panik. Kalau kita tidak punya komorbit jangan terlalu panik.

 

Untuk kawan-kawan yang masih melakukan isoman, ayo tetap semangat . Yakinlah kalian sembuh!

author