Hindari High Cost, Conflict and The Winner Takes All!

170 views

 

Oleh Khaidir Asmuni

 

Focus group discussion (FGD) kembali berlangsung di Koran Fokus yang diikuti sejumlah wartawan, Minggu (10/10/2021) pukul 18.45 -21.30 WIB.

Dalam FGD kali ini yang dibahas adalah tingginya mobilitas yang dilakukan para kandidat dengan turun ke daerah dan juga terus menggalang dukungan. Termasuk juga memperluas endorsment ke pengurus PWI Tetangga. Tujuannya adalah untuk memperkuat Citra yang baik dari si calon. Berikut catatannya:  

-----------

Usaha yang terlalu tinggi biasanya menyebabkan kebutuhan akan tinggi pula. Semakin banyak tim yang terlibat itu tentu akan membawa dampak pada cost yang akan dikeluarkan calon. Karena mau tidak mau sirkulasi leadership di PWI Lampung ini akan melibatkan tiga hal. Pertama biaya yang dikeluarkan sepanjang kontestasi oleh calon. Kedua, konflik yang bakal terjadi. Dalam konteks ini konflik itu diartikan sebagai dinamika politik yang berbenturan antara satu dan lainnya. Ini harus diminimalisir. Dan yang ketiga, setiap hasil dari suksesi itu memiliki risiko misalnya yang paling pahit adalah dia berada diluar dari kabinet kepengurusan karena pihak yang terpilih akan menyusun kabinetnya sendiri. Jika tidak memiliki jiwa besar akan sulit menerima kenyataan ini.

Oleh sebab itu untuk menghindari efek buruk dari ketiga hal tersebut. Misalnya, mengantisipadi cost yang tinggi adalah dengan cara membuat tim yang solid dan mau bekerja keras tanpa pamrih. Memiliki dedikasi atau pengorbanan yang tinggi untuk mewujudkan kepemimpinan calon yang didukungnya. Juga bagi para pemilih. Mereka siap mendukung calon dengan melihat program, tanpa iming iming (maaf) materi.

Kemudian, untuk menghindari terjadinya konflik adalah dengan jalan memahami bahwa ini adalah agenda rutin dari PWI yang harus dijalani. Demokrasi ini akan menentukan merah hitam PWI yang kita sayangi.

Begitu juga untuk menghindari the winner takes all, harus ada semacam konsensus dari para peserta yang akan bertarung bahwa mereka tidak melakukan itu. Mereka akan tetap melibatkan calon-calon lain untuk menjadi bagian dalam menjalankan roda kepemimpinan ke depan. Dengan cara ini pula kita akan menghindari risiko politik atau risiko yang dihadapi masing-masing calon. (*)

author