Oleh Paidi
Jalan rusak yang viral di Lampung yang gemanya membahana melalui berbagai medsos, mulai dari media TikTok, Twitter, Instagram, Facebook, Whatsapp hingga Youtube dan lansiran berbagai berita media online baik lokal maupun nasional, akhirnya keriuhan itu sampai ke mata dan telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tentu, kabar tak sedap tersebut menjadi kopi pahit bagi Presiden Jokowi yang telah dianggap sebagai 'Bapak Infrastruktur'. Terlebih jika kalangan dunia internasional sampai mengetahui, bisa saja hal itu melebihi rasa pahitnya kopi, karena cibiran akan dialamatkan kepada Presiden Jokowi. Mengingat viralnya kerusakan jalan di lampung yang dipertontonkan tersebut menurut banyak kalangan netizen sangat "tidak umum" dan meminjam istilah pertanyaan mereka; "Hari gini? Masih ada jalanan seperti kubangan kerbau?"
Kiranya wajar jika menjadi sebuah keheranan dan menimbulkan pertanyaan kepada aparatur daerah: Selama ini ngapain aja?
Sikap responsif Presiden Jokowi yang langsung bereaksi dan berinisiatif untuk blusukan melihat jalan rusak yang viral di provinsi lampung menuai penilaian positif, selain disambut gembira sebagai sebuah atensi. Juga menyasar untuk mengetahui kesungguhan aparaturnya di daerah dalam merespon kebutuhan rakyat.
Apalagi Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan melalui berbagai media, bahwa pemerintah pusat telah mengumpulkan data mengenai jalan rusak di daerah. Jokowi pun menyinggung anggaran di daerah yang tidak diarahkan ke infrastruktur. Padahal, menurut pengakuan Presiden Jokowi, dirinya telah menekankan bahwa infrastruktur sangat penting bagi masyarakat. Karena sektor perekonomian juga bakal terdampak akibat pembangunan infrastruktur tersebut.
"Dan itu hal yang sangat penting sekali, begitu jalan rusak apalagi jalan produksi akan mengganggu yang namanya mobilitas orang barang biaya logistik akan naik sehingga barang itu tidak bisa bersaing dengan provinsi lain, daerah lain atau negara lain. Ini kita harus tau manfaat infrastruktur ada di situ," ujar Jokowi, yang dilansir Kamis (4/5/2023).
Presiden Jokowi yang memiliki jargon "revolusi mental" setidaknya dibuat kecewa, kenapa? Karena jargon tersebut seakan tidak digubris oleh aparaturnya yang ada di daerah ini. Terbukti, rencana kedatangan Presiden Jokowi ke lampung untuk melihat jalan rusak yang viral, sontak baru ada respon aparaturnya, dengan bergegas menurunkan sejumlah alat berat untuk memperbaiki jalan rusak yang akan ditinjau presiden.
Bahkan, ada sejumlah netizen memberikan penilaian aparatur daerah ini terkait meninjau jalan rusak dengan menumpang helikopter. Sehingga lagi-lagi menjadi serbuan pertanyaan netizen: Bagaimana bisa merasakan kerusakan jalan kalau pakai helikopter?
Sementara, revolusi mental yang didengungkan Presiden Jokowi kepada para aparaturnya di daerah salah satunya adalah blusukan: Rasakan apa yang rakyat rasakan, agar ada kepekaan terhadap apa yang mesti dilakukan. Karena aparatur negara sejatinya adalah pelayan rakyat yang bertugas untuk melayani, bukan untuk dilayani. Apalagi bersikap pongah untuk dihormati dan ditakuti.
Semoga dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Provinsi Lampung berdampak baik terhadap infrastruktur di daerah ini dan merubah perilaku aparaturnya agar lebih perhati, serta introspeksi dalam melayani kebutuhan rakyat di bumi ruwa jurai ini.
Selamat Datang di Bumi Lampung!
