PARPOL BARU

180 views

 

Oleh : Farid Umpu Jayataruna

 

Kontestasi Pemilu tahun 2024 akan diramaikan lebih dari sepuluh partai baru. 

Pertarungan merebut suara rakyat akan menjadi tantangan tersendiri bagi partai politik baru di Pemilu mendatang. Dan tentunya harus dibarengi dengan strategi yang mumpuni dan jitu. Selain persoalan 'gizi' yang cukup dan 'protein' yang memadai, guna menembus dan meraup kantong-kantong suara parpol lama.

Sampai bulan Agustus 2021 telah tercatat ada lebih sepuluh parpol baru yang muncul. Ada parpol yang sudah berstatus badan hukum, maupun parpol yang belum memperoleh pengesahan. 

Namun, seiring itu juga tentu mereka mengupayakan untuk mengurus legalitasnya dari Kementerian Hukum dan HAM.

Diantara parpol baru tersebut adalah Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Partai Ummat, Partai Masyumi, Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas), Partai Usaha Kecil Menengah (UKM), Partai Indonesia Terang (PIT), Partai Hijau Indonesia, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Tak terkecuali juga kemunculan dari Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1945, Partai Indonesia Damai (PID), Partai Demokrasi Rakyat Indonesia Sejahtera (PDRIS), Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo), Partai Nusantara, dan Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, parpol baru yang boleh ikut pemilu ketika memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, 75 persen untuk kabupaten/kota dan 50 persen untuk kepengurusan kecamatan. Sulit dimungkiri kalau persyaratan lolos verifikasi di KPU sebagai peserta pemilu 2024 bukanlah perkara gampang.

Jelas menjadi tantangan berat bagi parpol baru untuk dapat meraih suara, apalagi sampai dapat menduduki kursi di Senayan. Sangat sulit merubah persepsi publik terhadap parpol baru yang bernada minor, sementara parpol baru tidak memiliki tokoh atraktif, tidak memiliki distingsi program yang jelas, serta tidak memiliki jejaring aktor yang bisa menawarkan kebaruan. 

Maka jalan setapak pun mesti dapat diterima bagi parpol baru untuk melakukan perjuangan berat dalam menghadapi kedigdayaan parpol-parpol lama. Dimana cakar jejaring parpol lama telah banyak menancap di akar-akar rumput. (*) 

author