Politik Itu Hitam Putih Bukan Abu-abu

194 views

 

Oleh : Deni Haddad

 

Mengutip penyampaian Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, yang juga menteri Kominfo kabinet Indonesia maju itu, bahwa dalam pertemuan presiden Jokowi dengan partai-partai koalisi pemerintahan, sore kemarin, bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi sahabat baru bagi partai koalisi.

Dalam pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh ketua umum PAN Zulkifli Hasan dan didampingi Sekjen Eddy Soeparno. Plate menjelaskan bahwa bergabungnya PAN dalam partai koalisi adalah untuk memperkuat dan memperkaya gagasan dan pandangan pemerintahaan sekarang ini.   

Inti dari hadirnya PAN dan partai koalisi pemerintahan saat ini adalah melebarkan kegotongroyongan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19, gunanya menyampaikan pandangan-pandangan.

Apalagi Zulkifli Hasan yang juga mantan Ketua MPR, jadi perspektif MPR sangat kental, Ia juga menegaskan bahwa pemerintah berharap setelah PAN bergabung semakin banyak gagasan yang beragam bagi jalannya pemerintahan di kabinet Indonesia maju saat ini.

Beranjak dari pembahasan tersebut, menurut saya bergabungnya PAN dalam koalisi partai pemerintahan adalah sinyalemen bahwa saat ini menjadi partai di luar pemerintahan atau istilah kata dukungan abu-abu sejatinya tidak mengenakkan, dilain sisi bingung arah kebijakan partai mau di larikan kemana, disisi lain mau mendukung kebijakan pemerintah, namun sekadar mendukung tetapi persoalan belum bergabung dalam barisan koalisi.

Masa jabatan presiden Jokowi masih menyisakan kurang lebih 3 tahun lagi, bagi sebuah partai politik untuk untuk bergabung ke dalam barisan oposisi menjadi hak parpol itu sendiri dan memang belum terlambat, bukankan dalam politik dikenal istilah Hitam dan Putih bukan Abu-abu. 

Hadirnya PAN dalam koalisi partai pemerintahan diharap menjadi energy baru bagi kebijakan pemerintahan saat ini, sudah barang tentu akan bersinergi dalam kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, bukan hanya menjadi batu loncatan agar menginginkan kekuasaan juga. 

Dalam politik dikenal juga istilah kawan jadi lawan pun sebaliknya lawan jadi kawan, tidak ada yang abadi semua tergantung kepentingan semata.

Sebetulnya dengan menyisakan beberapa partai yang masih sepakat dengan kubu oposisi pemerintahan saat ini, menjadi hal positif pula bagi pemerintah, sebab dengan adanya oposisi tersebut menjadi sebuah acuan atau dikenal istilah “Check and Balance” bagi kebijakan yang diambil dan dijalankan.

Sesuatu kebijakan pemerintah belum tentu semuanya benar pula, apa yang menjadi keputusan dan langkah kebijakan tersebut dan di sini peran oposisi dalam hal mengontrol serta menjaga keseimbangan agar jangan terkesan pemerintahan saat ini otoriter dalam menentukan kebijakan.

Sekali lagi selamat atas bergabungnya PAN semoga menjadi energy baru bagi pemerintahan saat ini, ingat sesuai koridornya jangan berharap aneh-aneh, jangan merusak tatanan yang sudah menjadi kesepakatan partai-partai koalisi sebelumnya, sebagai partai baru di pemerintahan harus pula mengukur diri juga tahu diri. Tabik.

author