Hasanuddin Z Arifin
Dikisahkan pada suatu hari, Socrates, seorang filsuf besar dunia bertemu dengan seorang kenalannya. Setelah saling berkabar, sang kenalan itu berkata, “Apakah Anda tahu apa yang baru saya dengar tentang teman Anda, si Fulan?”
“Tunggu sebentar,” jawab Socrates. “Sebelum Anda menceritakan apa pun tentang teman saya, saya ingin Anda menjawab tiga pertanyaan saya. Ini untuk menyaring apakah cerita Anda nanti perlu dan berguna atau tidak.”
“Pertanyaan untuk menyaring cerita?” tanya sang kenalan.
“Ya,” lanjut Socrates. “Sebelum Anda berbicara kepada saya tentang teman saya, ada baiknya saya menyaring apa yang akan Anda katakan. Itulah sebabnya saya menyebutnya tes tiga saringan. Filter pertama adalah kebenaran. Apakah Anda sudah benar-benar yakin bahwa apa yang akan Anda ceritakan kepada saya adalah berita benar?”
"Saya tidak yakin,” kata pria itu, “karena saya hanya mendengar tentang hal itu dari orang-orang dan tidak mengetahuinya secara pasti.”
“Oke,” kata Socrates. “Jadi Anda tidak benar-benar tahu dan yakin apakah berita itu benar atau tidak. Sekarang mari kita coba saringan kedua, tes kebaikan. Apakah yang akan Anda katakan kepada saya tentang teman saya itu sesuatu yang baik?”
“Tidak, malah sebaliknya, ini cerita tentang keburukannya…,” jawab kenalan itu.
“Jadi,” Socrates memotong jawaban kenalannya tersebut, “Anda ingin mengatakan sesuatu yang buruk tentang teman saya, tetapi Anda tidak yakin itu benar. Baiklah, Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, karena ada satu filter lagi, yaitu kegunaan. Apakah yang ingin Anda ceritakan tentang teman saya akan berguna bagi saya?”
“Tidak, tidak. Saya yakin ini benar-benar….”
“Nah,” kata Socrates, “jika apa yang ingin Anda katakan bukan kebenaran, bukan pula kebaikan, bahkan tidak berguna, mengapa Anda masih ingin menceritakannya kepada saya?”
