Ini serius ya. Untuk revolusi mental.
Mental kita ini dari bayi diminta untuk mendapat, bukan memberi. Makanya mental kita ini mental pengemis, mental tamak bin serakah.
Setiap langkah dan perbuatan harus mendapat. Padahal, seharusnya memberi.
Sekolah mendapat ilmu, mendapat ijazah, mendapat pekerjaan, mendapat gaji, mendapat fasilitas, mendapat bantuan.
Setelah mendapat istri, mendapat anak, mendapat jabatan, mendapat prnghormatan.
Mari dibalik : Sekolah memberi manfaat, setelah lulus memberi peluang kerja, memberi nafkah dan sperma kepada istri, memberi manfaat kepada masyarakat.
Hukum alam selalu berlaku. Total yang kamu beri, sebanyak itu pula atau bahkan lebih banyak yang kamu dapat.
Tapi kalau nafsumu hanya mendapat dan mendapat, justru kekeringan yang terjadi.
Percaya monggo, nggak percaya ya rapopo. Wong mentalmu memang perampok, bahkan minta dengan kekerasan. Dan itu kamu menganggap sebagai perjuangan. Tuman!
Mukidi Mukidi